Saat keping rembulan tersangkut di jam dua belas,
bersimbah embun bir manis dalam gelas,
kau pun lenyap dalam lelap
yang mencengkeram senyap.
Dan di sini,
di sudut kamar yang terkunci dalam hingar,
resahku merayap kembali ke lorong hati,
mencari sesuatu yang tak mungkin kembali.
Surabaya, 16 Mei 2006 23:00
0 comments:
Post a Comment